KAOS ETNIK MOTIF NAGA SEBA
Rp. 35.000 ( KATUN )
Ready Stock :
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Budaya Cirebon banyak mengadaptasi budaya dari China. Salah satunya dapat kita jumpai pada seni batik yang menampilkan binatang mitologi China yaitu naga. Binatang mitologi ini dituangkan dalam sebuah karya seni batik yang bernama Naga Seba. Bentuk naga disamarkan dengan bentuk daun dan wadasan sehingga tidak terlihat jelas bentuk naga dalam kesatuan utuh.
Seperti yang kita ketahuai bahwa bentuk naga China berbeda dengan naga Eropa, perbedaan jelasnya terdapat dari keberadaan sayap pada naga. Naga bersayap ditemui pada naga Eropa, sedangkan di China naga tidak mempunyai sayap. Walaupun mengadaptasi naga dari China motif batik Naga Seba mempunyai sayap dan naganya dibuat berhadapan simetris. Perpaduan antara naga dan burung (sayap) merupakan suatu lambang yang terdapat juga pada Kereta Singa Barong dan Kereta Paksi Naga Liman di Kesultanan Cirebon.
Motif batik Naga Seba merupakan motif batik Keratonan dengan kecenderungan warna babar mas yaitu menggunakan unsur warna hitam, coklat, biru tua dan kuning emas..
KAOS ETNIK MOTIF KERETA SINGA BARONG KASEPUHAN
( NEW DESIGN )
Rp. 35.000 ( KATUN )
Ready Stock :
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Suatu malam Pangeran Losari adik dari Panembahan Ratu I (raja Kerajaan Cerbon ke-2) melihat mahluk prabangsa (mahluk purba, hewan imajiner) terbang gagah berani di angkasa. Mahluk tersebut berbadan singa berkepala naga dengan belalai yang menggenggam trisula, di badannya terdapat sepasang sayap yang indah. Kemudian gambaran tersebut disampaikan ke Panembahan Ratu I dan menjadi ide pembuatan kereta kerajaan yang baru sebagai pengganti Pedati Gede Pekalangan (sekarang sudah rusak).
Ide dasyat tersebut diwujudkan oleh Ki Gede Kaliwulu yang bernama Ki Natagana dengan hasil yang sangat sempurna. Selesai pada tahun 1571 S/ 1649 M, dengan sengkalan ( kode tahun Saka/Jawa ) “Iku Pandhita Buta Rupane” yang berarti “Itu Pendeta Raksasa Wujudnya”.
Ketika Kerajaan Cerbon pecah menjadi tiga, Kasepuhan, Kanoman dan Kepanembahan Cerbon, Kereta Singa Barong menjadi milik Kasepuhan dan menjadi kendaraan Sultan Sepuh. Tahun 1942 Kereta Singa Barong dimusiumkan oleh Keraton Kasepuhan hingga sekarang.
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Suatu malam Pangeran Losari adik dari Panembahan Ratu I (raja Kerajaan Cerbon ke-2) melihat mahluk prabangsa (mahluk purba, hewan imajiner) terbang gagah berani di angkasa. Mahluk tersebut berbadan singa berkepala naga dengan belalai yang menggenggam trisula, di badannya terdapat sepasang sayap yang indah. Kemudian gambaran tersebut disampaikan ke Panembahan Ratu I dan menjadi ide pembuatan kereta kerajaan yang baru sebagai pengganti Pedati Gede Pekalangan (sekarang sudah rusak).
Ide dasyat tersebut diwujudkan oleh Ki Gede Kaliwulu yang bernama Ki Natagana dengan hasil yang sangat sempurna. Selesai pada tahun 1571 S/ 1649 M, dengan sengkalan ( kode tahun Saka/Jawa ) “Iku Pandhita Buta Rupane” yang berarti “Itu Pendeta Raksasa Wujudnya”.
Ketika Kerajaan Cerbon pecah menjadi tiga, Kasepuhan, Kanoman dan Kepanembahan Cerbon, Kereta Singa Barong menjadi milik Kasepuhan dan menjadi kendaraan Sultan Sepuh. Tahun 1942 Kereta Singa Barong dimusiumkan oleh Keraton Kasepuhan hingga sekarang.
-----------------------------------------------------------------------------------
KAOS ETNIK MOTIF PIRING SELAMPADAN
( NEW DESIGN )
Rp. 35.000 ( KATUN )
Ready Stock :
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Putri Ong Tien Nio adalah salah satu istri dari Sunan Gunung Jati yang berasal dari negeri Tar Tar China. Kehadiran Putri Ong Tien Nio di Cirebon banyak mempengaruhi tatanan kehidupan sosial seni dan budaya yang terlihat kental dan dinamis. Bentuk mega mendung dan wadasan begitu dekat dengan bentuk awan dari China.
Peninggalan berharga dari Putri Ong Tien Nio yang masih dapat kita nikmati adalah porselen dalam bentuk guci dan piring yang masih menempel pada dinding kompleks Makam Sunan Gunung Jati dan bangunan tua lainnya. Keindahan lukisan pada guci dan piring menjadai inspirasi bagi perajin batik Cirebon untuk menuangkannya dalam sebuah karya motif batik. Lukisan pada piring-piring China ini dijadikan obyek pengisi hiasan batik yang tentunya telah diadaptasi dalam bentuk seni batik Cirebon.
Pola motif Piring Selampadan dibuat ceplok-ceplok dengan hiasan vas bunga gaya China dan hiasan lainnya seperti berbagai macam motif binatang dan daun-daunan sebagai pengisi antar piring.
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Putri Ong Tien Nio adalah salah satu istri dari Sunan Gunung Jati yang berasal dari negeri Tar Tar China. Kehadiran Putri Ong Tien Nio di Cirebon banyak mempengaruhi tatanan kehidupan sosial seni dan budaya yang terlihat kental dan dinamis. Bentuk mega mendung dan wadasan begitu dekat dengan bentuk awan dari China.
Peninggalan berharga dari Putri Ong Tien Nio yang masih dapat kita nikmati adalah porselen dalam bentuk guci dan piring yang masih menempel pada dinding kompleks Makam Sunan Gunung Jati dan bangunan tua lainnya. Keindahan lukisan pada guci dan piring menjadai inspirasi bagi perajin batik Cirebon untuk menuangkannya dalam sebuah karya motif batik. Lukisan pada piring-piring China ini dijadikan obyek pengisi hiasan batik yang tentunya telah diadaptasi dalam bentuk seni batik Cirebon.
Pola motif Piring Selampadan dibuat ceplok-ceplok dengan hiasan vas bunga gaya China dan hiasan lainnya seperti berbagai macam motif binatang dan daun-daunan sebagai pengisi antar piring.
-----------------------------------------------------------------------------------
KAOS ETNIK MOTIF KERETA PAKSI NAGA LIMAN 2
( NEW DESIGN )
Rp. 35.000 ( KATUN )
Ready Stock :
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Motif hias tambal sewu merupakan motif batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris. Tambal sewu diambil dari istilah menambal sesuatu yang kosong dengan berbagai macam motif batik yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bidang. Biasanya motif tambal dibuat dari susunan bujur sangkar atau segitiga. Pada bidang-bidang tersebut diisi berbagai macam motif batik seperti gambar flora dan fauna serta bentuk hiasan geometris. Untuk jenis motif batik tambal kontemporer kita bisa saja menaruh gambar sesuatu yang modern seperti pesawat, mobil, tugu peringatan dan sebagainya pada bidang bujur sangkar atau segitiga sebagai hiasan pengisinya.
Motif hias batik tambal sewu banyak dijumpai pada kain sarung, tapi, baju, dan ikat kepala.
Tidak ada aturan dalam membuat batik tambal baik itu pola tata warnanya maupun hiasan pengisinya.
Next Collections
Hitam ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Putih ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Warna ( S= 1 pcs, M= 2 Pcs, L = 3 pcs, XL= 4 pcs )
Anak-anak warna ( No 1 = 1 pcs, No 2 = 2 pcs )
Deskripsi Motif :
Motif hias tambal sewu merupakan motif batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris. Tambal sewu diambil dari istilah menambal sesuatu yang kosong dengan berbagai macam motif batik yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bidang. Biasanya motif tambal dibuat dari susunan bujur sangkar atau segitiga. Pada bidang-bidang tersebut diisi berbagai macam motif batik seperti gambar flora dan fauna serta bentuk hiasan geometris. Untuk jenis motif batik tambal kontemporer kita bisa saja menaruh gambar sesuatu yang modern seperti pesawat, mobil, tugu peringatan dan sebagainya pada bidang bujur sangkar atau segitiga sebagai hiasan pengisinya.
Motif hias batik tambal sewu banyak dijumpai pada kain sarung, tapi, baju, dan ikat kepala.
Tidak ada aturan dalam membuat batik tambal baik itu pola tata warnanya maupun hiasan pengisinya.
-----------------------------------------------------------------------------------
Previous Collections Next Collections
No comments:
Post a Comment